Rabu, 19 Oktober 2011

Obat

Ternyata di saat prak nya, deg deg an itu muncul yg paling penting obatnya adalah: tersenyum lalu sadar bahwa inilah ketegangan/permainan di dunia yg menipu sbgm tersebut dlm AlQuran. Sadarilah dalam rangka keimanan pd waktu di hari kemudian yg lebih abadi, niatkanlah dalam kerangka iman dan amal sholeh.

"20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu" -Al Hadid

Semoga Allah memberikan keberkahan dan jalan sbgmn yg telah diberi nikmat. Aamiin


Sent from BlackBerry® on 3

Selasa, 18 Oktober 2011

PD

Ujian musibah ataupun kelainan diri

Seringkali kesulitan yg menimpa kita adalah hal yg sangat merisaukan. Apakah itu masalah tidak percaya diri, ujian atas kesulitan atau apapun, shg kita tdk tenang, sulit tidur, sering tiba tiba 'rumahuh' atau terlontar kata kata aduh, huh!, bahkan debaran dada yg menyakitkan, dll yg menggambarkan penolakan diri atas kondisi tersebut.

Padahal jika dilihat dari kacamata Allah itu bukanlah hal menurunkan derajat kita sebagai manusia hamba Allah. Ketaqwaanlah yg akan menentukan di hadapan Allah.

Sehubungan hal tsb maka kesulitan di atas hendaknya di respon dalam 3+ respon (seperti tulisan sebelumnya) dan bukan di respon dgn kesedihan.

3+ tersebut adalah jalani nafas dan langkah kita dgn keimanan pd hari akhir dan penyerahan diri, lalu refleksikan dgn amal sholeh dan ketaqwaan, lalu jika msh berat jalani dgn keimanan pada qodo dan qodar Allah. Akhiri dgn rasa syukur dan istighfar. Hadapilah hidup dengan senyum, krn hidup adalah kesenangan yg menipu belaka. Terimalah diri apa adanya, sbg refleksi iman atas qodo dan qodar Allah.

Yakinilah kebenaran ayat Allah yaitu tiada kesedihan bagi orang orang yg beriman dan beramal sholeh. Jadikanlah ujian atau kesulitan tsb upaya utk menuju Allah. Kesulitan tsb adalah sbg penggugur dosa dalam makna semakin diuji maka semakin dekat dan semakin pasrah kpd Allah. SEMAKIN MENYAKITKAN maka Semakin banyak dosa kita yg digugurkan, dan semakin dekat kita kepada Allah jika kita berserah diri dan ber iman pada qodo dan qodar Allah.

Semakin kuat rasa 'resah' atau 'sakit' itu menyerang maka semakin kuat pula "mohon ampun" istighfar kpd Allah, yg dibingkai keimanan pada hari kemudian dan kepasrahan diri pd qodo dan qodar Allah.

Ketika "itu datang" maka rasakanlah nikmatilah ketegangan dunia yg menipu tersebut pada kacamata keimanan pd hari kemudian. Lalu istighfar dan sholawat.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya utk menjalani hidup sesuai jalan org org yg telah diberi nikmat. Aamiin.

Rabu, 12 Oktober 2011

Tiga +

Hidup adalah waktu /kesempatan manusia utk berserah diri diatas kesadaran akan ketidakpunyaan suatu apapun krn begitulah selayaknya manusia bersikap.
Berserah diri didasari akan keimanan atau keyakinan pada hari kemudian, waktu kesempatan hidup saat ini selalu dibingkai dengan keyakinan dan rasa atas kehidupan hari kemudian.

Selanjutnya dgn dasar rasa tsb, terefleksikanlah suatu amal sholeh dalam bingkai ketaqwaan kepada Allah.

Selanjutnya dgn rasa itu pula menghadapi segala kekuatiran. Jika itu bisa dikendalikan dalam bingkai 'kesadaran hari kemudian' dan 'keberserahan diri' maka laksanakanlah sbg amal sholeh, namun jika hal tsb sulit dan berat dilaksanakan, krn muncul scr reflek maka terima lah itu dalam bentuk 'kesabaran', sbg bentuk amal sholeh pula, dan sebagai bentuk keimanan atas qodho dan qodhar Allah. Yakinlah Allah menjamin tiada kesedihan bagi orang orang yg beriman dan beramal sholeh :D tersenyumlah selalu... Dalam menghadapi dunia ini.

Upayakanlah diakhiri tdk dengan riya dan takabur krn merasa sdh dekat dgn Allah. Selalu isi perasaan dgn rasa ketakutan kpd Allah (lafadzkan dgn istighfar) walaupun disisi lain, meyakini bahwa ke Maha-Rahman dan Rahim -an Allah jauh lebih besar, sbgmn dalam 7 ayat yang selalu diulang ulang (al hijr)

Semoga 3 bingkai sikap tersebut dapat mengisi waktu hidup kita. Aamiin.

Selasa, 11 Oktober 2011

# anak istri

‎​Renungan pagi :
"Sungguh (ketika) aku bermaksiat kpdNYA, maka aku melihat (pengaruh buruk) perbuatan maksiat tsb pd tingkah laku istriku…"(Ibnul Qayyim dlm kitab Ad-Da-u wad Dawaa')

Brgsp yg mengharapkan cinta & kasih sayangnya thd klgnya kekal abadi di dunia & di akhirat nanti, maka hendaknya dia melandasi cinta & kasih sayangnya krn Allah semata, serta mengisinya dg saling menasehati & menolong dlm ketaatan kpd-Nya. Allah Ta'ala berfirman,
"Org2 yg berkasih sayang pd waktu itu (di akhirat) menjadi musuh satu sama lainnya, kecuali org2 yg bertaqwa." (QS Az-Zukhruf: 67)

Ayat ini menunjukkan bhw semua jalinan cinta & kasih sayang di dunia yg bkn karena Allah maka di akhirat nanti berubah menjadi kebencian & permusuhan, & yg kekal abadi hanyalah jalinan cinta & kasih sayang karena-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/170)

Dg melaksanakan perintah Allah ini seorg hamba -dg izin Allah Ta'ala- akan melihat pd diri istri & anak2nya kebaikan yg akan menyejukkan pandangan matanya & menyenangkan hatinya. Dan ini merupakan harapan setiap org beriman yg menginginkan kebaikan bagi diri & keluarganya. Oleh karena itulah, Allah Ta'ala memuji hamba2-Nya yg bertakwa ketika mrk mengucapkan doa sbgmn firman-Nya,
"Dan (mrk adalah) org2 yg berdoa: "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kpd kami isteri2 & keturunan kami sbg penyejuk (pandangan) mata (kami), & jadikanlah kami pemimpin bagi org2 yg bertakwa." (QS Al Furqan: 74)

Imam Hasan al-Bashri saat ditanya ttg makna ayat tsb, beliau berkata: "Allah akan memperlihatkan kpd hambaNya yg beriman pd diri istri, saudara & org2 yg dicintainya ketaatan (mrk) kpd Allah. Demi Allah, tdk ada sesuatu pun yg lbh menyejukkan pandangan mata seorg muslim drpd saat dia melihat anak,cucu,saudara & orang2 yg dicintainya taat kpd Allah Ta'ala." (Tafsir Ibnu Katsir, 3/439)

Mari kita mulai aktifitas hari ini dg berdoa kpd Allah agar Dia selalu melimpahkan taufik-Nya kpd kita semua dlm menjalankan perintah-Nya & menjauhi larangan-Nya. AminO:)
Sent from BlackBerry® on 3

Senin, 10 Oktober 2011

Pemilik hidup

Ada berbagai kesadaran dalam menanggapi berbagai permasalahan dalam hidup. Misalnya takut naik pesawat maka kembalikanlah pada kesadaran bahwa 'sang pemilik hidup' adalah Allah.

Allah adalah pemilik hidup "saat ini", bukan kita, pemilik hidup "saat nanti", Allah maha berkehendak. Apakah Allah suka kpd manusia yg mengaku "hidup adalah milik dia?"... Pasrahkanlah pada kekuatan dan kemauan Allah. Dalam kepasrahan tersebut terletak bentuk kesadaran hakiki atas kelayakan manusia bersikap, semoga kelayakan tsb disukai dan dicintai Allah sbg TuhanNya.

Jatuhkanlah diri dalam perasaan "jika detik ini saya hidup di dunia adalah kesempatan" bagi saya utk bernafas, dan kesempatan bagi saya utk membuktikan keberserahan diri saya, serta "detik nafas di akhirat "nanti" adalah kesempatan" bagi saya utk hidup dalam ketentuan sang pemilik sebenarnya, maka mulailah berpikir utk selalu "memohon ampun" dan "berserah diri dalam ketidakpunyaan apa apa", sehingga selalu merespon setiap yg menimpa dengan respon "selayaknya manusia", sebagaimana yg diajarkan Al Quran dan yg di contohkan Rasulullah saw.

Berpikirlah dari sisi keabadian alam akhirat dimana Allah adalah sang pemilik hari pembalasan. Itulah keMaha Adilan sang Pencipta, keMaha Kasih sayangan Allah, tidak ada niat Allah utk menyakiti hambanya. Maka pandanglah segala ketakutan hidup ini dari sisi akhirat, bahwa sang Pemilik menginginkan apa terhadap manusia yg tdk memiliki apa apa.

Terakhir.... Selalu ingatlah bahwa nafas kita saat ini adalah waktu dan kesempatan kita untuk membuktikan "keberserahan diri kita", karena selayaknya itulah sikap manusia yg hakiki dan selayaknya manusia bersikap pada Tuhannya.

Selasa, 04 Oktober 2011

Meninggalkan dunia


Meninggalkan dunia sbg cara pola pikir utk melihat berbagai permasalahan hidup, cara ibadah, dll.

Meninggalkan dunia selalu diiringi dgn dzikir yaitu mohon ampun /istighfar, jangan2 kita salah langka atau salah respon yg tdk sesuai dgn ridho Allah.

Semoga sikap tsb merupakan bentuk implementasi kesabaran seorang hamba yg berserah diri. Dan bentuk amalan yg bisa membawa kita pada keselamatan.


Aamiin