Jumat, 05 Agustus 2011

Bernafas -detak

Seringkali dalam keheningan atau kesendirian atau bahkan dalam kesibukan kerja saat dikejar target, sesaat tercenung dalam ritme nafas sendiri, mendengarkan hembusan nafas sendiri, lalu berpikir apakah makna dari semua yang sedang dikerjakan? Apakah cukup berarti? Apakah nafas kita di "kejar" degup jantung yang ritme nya jauh lebih cepat? Kadang degup jantung kita adalah refleksi atas "kenginan duniawi" yang memburu kita, kadang sampai utk bernafas sesuatu yang melelah.

Sudah waktunya jantung mengikuti perintah nafas kita, nafas kita kita bingkai dalam ruang waktu dan keinginan yang hakiki yaitu: penyerahan diri, ihsan dengan bernafas dalam dzikir, sebagai refleksi keimanan. Sehingga waktu tdk membunuh kita.

Sehingga waktu bisa dijalani dalam kerangka 3 bentuk sikap, yaitu memanfaatkan waktu dalam keimanan, memanfaatkan waktu dalam amal sholeh dan saling mengajak pada kebaikan.

Aturlah nafas hidup kita dalam tiga bingkai target di atas.

Demi waktu, semoga kita bukanlah golongan yg merugi, sebagaimana disebut dalam surat Al Asri

Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar