Rabu, 07 Desember 2011

Mencari nafkah

Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya di antara dosa-dosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat." Maka para sahabat pun bertanya: "Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah ?" Beliau menjawab: "Bersusah payah dalam mencari nafkah."

(HR. Bukhari)
Sent from BlackBerry® on 3

Selasa, 06 Desember 2011

Murah hati

Rasulullah SAW bersabda : "Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati (dermawan). Sesungguhnya Allah SWT menuntun tangannya jika dia terpeleset (jatuh). Seorang pemurah hati dekat kepada Allah SWT, dekat kepada manusia dan dekat kepada surga. Seorang yang bodoh tapi murah hati (dermawan) lebih disukai Allah SWT daripada seorang alim (tekun beribadah) tapi kikir."

(HR. Ath-Thabrani)
Sent from BlackBerry® on 3

Sifat yg melekat

Utk sekedar diingat, Rosulullah telah berpesan dan mengingatkan kpd kita umat manusia terlebih umat islam kususnya, kata beliau ''ada 3 sifat yg melekat dihati kita dan sangat dibenci Allah:

1. Al khasud laayassud, janganlah kamu berhati khasud yg dicerminkan dg sifat iri dengki kpd sesama.

2. Al tajassus, jangan lah kamu mencari2 cari kesalahan orang lain karena kita blm lah tentu benar.

3. Ghibah, janganlah kamu senang melakukan ghibah atau bergunjing dg mencertitakan aib sesamanya, karena kita blm lah tentu bersih.

Mari kita belajar menghilangkan penyakit hati utk meraih keberuntungan fiddunya wal akhiroh.
Sent from BlackBerry® on 3

Rabu, 30 November 2011

Ketentraman hati


Ketentraman Hati

Ada beberapa rujukan yg bisa digunakan saat hati gundah:

1. DERAJAT yg paling tinggi adalah yg bertaqwa. QS ...
Maka selalu niatkan setiap perbuatan adalah amal sholeh, yaitu amal sbg bentuk penghambaan diri dan penyerahan diri sbg manusia kpd tuhannya.

2. Allah BESERTA orang yg sabar. QS Albaqoroh
Yaitu yg apabila ditimpa musibah mrk menyadari bahwa kita milik Allah dan akan kembali padanya. Krn memang Allah telah menyatakan manusia akan diberi ujian dgn sedikit ketakutan.

3. Segala sesuatu telah tertulis sebelum manusia dilahirkan. QS Al Hadid.
Sesungguhnya dunia ini adalah kesenangan yg menipu shg janganlah berduka cita dan terlalu gembira atas segala sesuatu.

4. Bisikan syetan yg menunggu nunggu. An nass

Amal sholeh -dlm aliran pikiran dan detak jantung



Ada suatu upaya yg sangat menenangkan hati dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dasari keyakinan bahwa manusia yg paling tinggi derajatnya adalah yg paling bertaqwa, maka mulailah untuk berpikir bahwa setiap detik tindakan kita adalah ditujukan utk mendekatkan diri kepada Allah, yaitu dalam rangka beramal sholeh.

Misalnya dalam perjalanan pesawat yg berpindah pindah disadari bahwa hal tsb adalah upaya dlm bekerja karena Allah, dalam kerangka amal sholeh, dalam kerangka memenuhi perintahnya, dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah dan dalam memenuhi hak Allah atas hambanya.

Disisi lain ketika kita panik atau grogi maka mulailah utk menghadapinya tdk hanya dgn sifat sabar (keyakinan bahwa kita milik Allah dan kita akan kembali padanya) tapi juga karakter rasa bahwa inilah perjuangan dalam menunaikan kewajiban sbg hamba yg hrs beramal sholeh, niatkanlah selalu utk begitu.

Shg tak terasa walaupun hanya sekedar duduk dalam pesawat menuju suatu daerah, tetesan air mata jatuh krn haru bahwa inilah upaya saya sbg manusia yg ingin berserah diri dan menunaikan identitas hamba kpd tuhan nya, dalam berbagai langkah kegiatan, berbicara, bersikap dan berbuat apapun, niatkanlah SBG AMAL SHOLEH dlm keimanan.

Semoga Allah menunjuki jalan aamiin.

Senin, 28 November 2011

Seandainya...

"Berusahalah untuk meraih apa yang bermanfaat untukmu, mintalah pertolongan Allah dan janganlah engkau lemah. Jika ada sesuatu yang menimpamu, maka jangan engkau katakan: Seandainya saya kerjakan ini niscaya akan jadi begini dan begitu, akan tetapi katakanlah bahwa Allah yang telah menetapkannya, apa yang Dia kehendaki Dia perbuat. Karena sesungguhnya (kata-kata) "seandainya" membuka peluang bagi perbuatan setan"
(riwayat Muslim)
Sent from BlackBerry® on 3

Minggu, 27 November 2011

Bismillah dan selayaknya


Selayaknya manusia bersikap dan bismillahllah (*gabungkan)

Bismillahirahmannirrahim (3 kata dari 300 lebih ajaran nabi-luqman)

Dalam menjaga hati maka Jagalah telinga, mata ucapan dan jaga pikiranmu. Dan janganlah mengkhianatinya, maka mulailah dgn selalu bismillahirahmanirahim..

Lupakanlah kebaikan kita dan kejahatan org thd kita

Dzikir yg paling utama adalah sholat. Syahadat dalam sholat bersifat mensucikan hati atas kesyahadahan kita.

Maka bismillahirahmanirrahim adalah selayaknya manusia bersikap dalam penyerahan diri, warnailah selalu dgn itu

Apabila seseorang berdzikir bismillahirrahmanirrahim maka Allah akan bereskan semua urusannya dan aku berkahi apa yg dilakukannya

Infak yg utama adalah memberi maaf, maka ikrarkanlah setiap sebelum sholat, maafkan lah siapapun dan thd apapun




Senin, 14 November 2011

Hidup adalah hidup

Hidup utk berlaku lampah dan bersikap biasa dan berupaya sbg manusia normal yg bersikap. Siang sbg waktu mencari nafkah dan malam sbg waktu beristirahat.

Namun adalah hal yg membuat 'sedikit' berbeda atau benar-benar bermakna jika setiap detik waktu adalah sikap yg di'nafasi' dgn kesadaran bahwa kita adalah makhluq Allah, hamba Allah, kita adalah muslim yg berserah diri, beriman akan sesuai rukun iman, termasuk iman pada hari akhir dan ketetapan Allah.

Simple saja, sederhana saja, bahwa kita kembalikan pada posisi kita yaitu sbg hamba.

Kesadaran sbg hamba ini yg semoga merupakan sumber keselamatan dan sumber turunnya rahmat Allah. Spirit /modal utk semakin dekat dgn Allah. Dasar bagi setiap amalan dan akhlaq. Serta menggiring pada ketaqwaan shg mencapai derajat manusia yg sebenarnya sbg manusia, manusia berderajat manusia.


Sent from BlackBerry® on 3

Senin, 07 November 2011

Sabar...

Dalil adalah pedoman atau pegangan kita dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam beribadah. Sebagai umat Islam, tentunya Al Quran dan Sunnah menjadi dalil yang kuat untuk kita. Bila di antara golongan ada yang berselisih pendapat, kewajiban umat Islam untuk mengembalikannya lagi kepada dalil-dalil ini, yaitu Quran dan Hadits. Dalil bukanlah perkataan ulama maupun ustadz, tetapi perintah langsung dari Allah swt.

Dalil yang akan diberikan kali ini adalah dalil tentang sabar. Tentunya kita sering mendengar kalimat ini: "Orang sabar disayang Tuhan". Sabar adalah sifat terpuji dalam akhlak Islam. Dalam dalil Al Quran, Allah swt telah memerintahkan umat muslim untuk memiliki sifat sabar dalam hal dan kondisi apapun. Begitu pula Nabi Muhammad saw yang telah mencontohkan para pengikutnya untuk selalu sabar dalam kehidupan sehari-hari, yang tertuang dalam dalil Al Hadits.

Banyak sekali dalil yang memerintahkan kita untuk memiliki sifat sabar, baik dalam Al Quran maupun Hadits. Dalil-dalil ini tentunya sah secara hukum dan wajib kita ikuti sebagai pedoman hidup kita. Dalil-dalil tentang sabar ini antara lain:

Al Quran

"Wahai sekalian orang-orang yang beriman sabarlah kamu sekalian dan teguhkanlah kesabaranmu itu." (QS. Ali Imran:200)

"Sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kamu sekalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah:155)

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas." (QS. Az Zumar:10)

"Sungguh berbahagialah orang yang sabar dan mau memaafkan, karena perbuatan semacam itu termasuk perbuatan-perbuatan yang sangat utama." (QS. As Syura:43)

"Mohon pertolonganlah kamu sekalian dengan sabar dan mengerjakan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah:153)

"Sungguh Kami benar-benar akan menguji kamu sekalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjuang dan orang-orang yang sabar di antara kamu sekalian." (QS. Muhammad:31)

Dalil-dalil Al Quran di atas merupakan perintah Allah swt untuk hambaNya mengenai sabar. Allah swt akan memberikan pahala bagi orang yang mampu bersabar. Dalil pada surat Al Baqarah:153 mengatakan bahwa sholat dapat membawa kita pada sifat sabar, serta Allah swt akan selalu bersama orang-orang yang sabar.

Hadits

Dari Abu Malik Al Haris bin 'Ashim Al Asy'ari ra berkata, Rasulullah saw bersabda: "Suci adalah sebagian dari iman, Alhamdulillah itu dapat memenuhi timbangan, Subhanallah dan Alhamdulillah itu dapat memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi, Shalat itu adalah cahaya, Shadaqah itu adalah bukti iman, sabar itu adalah pelita, dan Al Quran itu adalah hujjah (argumentasi) terhadap apa yang kamu sukai ataupun terhadap apa yang kamu tidak sukai. Semua orang pada waktu pagi menjual dirinya, ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang membinasakan dirinya." (HR. Muslim)

Dari Abu Sa'id Sa'd bin Malik bin Sinan Al Khudry ra bahwasannya ada beberapa orang sahabat Anshar meminta kepada Nabi Muhammad  saw maka beliau memberinya, kemudian mereka meminta lagi dan beliau pun memberinya sehingga habislah apa yang ada pada beliau. Ketika beliau memberikan semua apa yang ada di tangannya, beliau bersabda kepada mereka: "Apapun kebaikan yang ada padaku tidak akan aku sembunyikan pada kamu sekalian. Barangsiapa yang menjaga kehormatan dirinya maka Allah pun akan menjaganya. Barangsiapa yang menyabarkan dirinya maka Allah pun akan memberikan kesabaran padanya. Dan seseorang itu tidak akan mendapatkan anugerah yang lebih baik atau lebih lapang melebihi kesabaran." (HR. Bukhari Muslim)

Nabi Muhammad saw bersabda, "Memang sangat menakjubkan keadaan orang mukmin itu; karena segala urusannya sangat baik baginya dan ini tidak akan terjadi kecuali bagi seseorang yang beriman dimana bila mendapatkan kesenangan ia bersyukur maka yang demikian itu sangat baik baginya, dan bila ia tertimpa kesusahan ia sabar maka yang semikian itu sangat baik baginya." (HR. Muslim)

Dari Anas ra berkata, saya mendengar Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah swt berfirman: "Apabila Aku  menguji salah seorang hambaKu dengan buta kedua matanya kemudian ia sabar maka Aku akan menggantikannya dengan sorga." (HR. Bukhari)

Dalil tentang sabar yang berasal dari hadits atau sunnah Rasul di atas patut kita tiru, karena Nabi Muhammad saw adalah panutan umat Islam. Semoga dalil-dalil ini dapat membuat kita selalu bisa sabar dalam menghadapi cobaan apapun di dunia.
Sent from BlackBerry® on 3

Kamis, 03 November 2011

Daily Hadits

"Barangsiapa bersandar pada harta, ia akan miskin. Barangsiapa bersandar pada harga diri, ia akan hina. Barangsiapa bersandar pada akalnya, ia akan tersesat. Namun barangsiapa bersandar pada Allah, sesungguhnya ia tak pernah miskin, hina dan sesat."(Ali bin Abi Thalib RA).O:)

Stlh apa yang ku alami sehari ini, aku merenung diri ; MENGELUH ? Ketika kita mengeluh, "Ah... tidak mungkin..". ALLAH menjawab, "Jika Aku menghendaki sesuatu, cukup berkata "jadi", maka jadilah." (QS: Yassin: 82).
Ketika kita mengeluh, "Aku lelah..". Allah menjawab, "...dan Kami jadikan tidurmu utk istirahat " (QS. An-Naba: 9 ).
Kita mengeluh, "Saya tak sanggup..". Allah menjawab, "Aku tdk membebani seseorang, melainkan sesuai kemampuan nya." (QS. Al-Baqarah: 286 ).

Kita mengeluh, Aku stress.." Allah menjawab, "Hanya dengan mengingat-KU, hati akan menjadi tenang." (QS. Ar-Ra'd: 28).

Kita mengeluh, "Aah...ini sia-sia belaka..". Allah menjawab, "Siapa yg mengerjakan kebaikan sebesar dzarah, niscaya ia akan melihat balasannya." (QS. Al-Zalzalah: 7).

Ketika kita mengeluh, "Ahh... tak seorangpun yg mau memberi dan membantuku.." Allah 'Azza wa Jalla menjawab, "Berdoalah kepada-KU, niscaya Aku kabulkan untukmu." (QS. Al-Mukmin: 60).

Ketika kita mengeluh, "Ahh...betapa sedih hatiku.." Allah 'Azza wa Jalla menjawab, "La Tahzan, Sesungguhnya Allah bersama kita.." (QS. At-Taubah: 40).

Lantas, berapa banyak lagi yg kita keluhkan...?? "Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku ." (QS. Yusuf : 86).

Jadi, kenapa kita terus mengeluh? Padahal kita punya Allah yg Maha Hebat :)
Sent from BlackBerry® on 3

Bila...

Rasulullah SAW bersabda : "Bila engkau ingin dicintai Allah, takutlah kepadaNya dan bertakwalah. Bila engkau ingin dicintai para makhluk, berbuat baiklah kepada mereka dan jangan berharap sesuatu dari yang mereka miliki. Bila engkau ingin diperkaya dalam harta, maka zakatilah harta bendamu. Bila engkau ingin disehatkan badanmu, maka perbanyaklah shodaqohmu. Bila engkau ingin diperpanjang umurmu, maka bersilaturrahmi kepada kaum kerabatmu. Bila engkau ingin dikumpulkan bersamaku di padang mahsyar, maka perpanjanglah sujudmu kepada Allah yang Maha Esa dan Maha Perkasa"
Sent from BlackBerry® on 3

Rabu, 19 Oktober 2011

Obat

Ternyata di saat prak nya, deg deg an itu muncul yg paling penting obatnya adalah: tersenyum lalu sadar bahwa inilah ketegangan/permainan di dunia yg menipu sbgm tersebut dlm AlQuran. Sadarilah dalam rangka keimanan pd waktu di hari kemudian yg lebih abadi, niatkanlah dalam kerangka iman dan amal sholeh.

"20. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu" -Al Hadid

Semoga Allah memberikan keberkahan dan jalan sbgmn yg telah diberi nikmat. Aamiin


Sent from BlackBerry® on 3

Selasa, 18 Oktober 2011

PD

Ujian musibah ataupun kelainan diri

Seringkali kesulitan yg menimpa kita adalah hal yg sangat merisaukan. Apakah itu masalah tidak percaya diri, ujian atas kesulitan atau apapun, shg kita tdk tenang, sulit tidur, sering tiba tiba 'rumahuh' atau terlontar kata kata aduh, huh!, bahkan debaran dada yg menyakitkan, dll yg menggambarkan penolakan diri atas kondisi tersebut.

Padahal jika dilihat dari kacamata Allah itu bukanlah hal menurunkan derajat kita sebagai manusia hamba Allah. Ketaqwaanlah yg akan menentukan di hadapan Allah.

Sehubungan hal tsb maka kesulitan di atas hendaknya di respon dalam 3+ respon (seperti tulisan sebelumnya) dan bukan di respon dgn kesedihan.

3+ tersebut adalah jalani nafas dan langkah kita dgn keimanan pd hari akhir dan penyerahan diri, lalu refleksikan dgn amal sholeh dan ketaqwaan, lalu jika msh berat jalani dgn keimanan pada qodo dan qodar Allah. Akhiri dgn rasa syukur dan istighfar. Hadapilah hidup dengan senyum, krn hidup adalah kesenangan yg menipu belaka. Terimalah diri apa adanya, sbg refleksi iman atas qodo dan qodar Allah.

Yakinilah kebenaran ayat Allah yaitu tiada kesedihan bagi orang orang yg beriman dan beramal sholeh. Jadikanlah ujian atau kesulitan tsb upaya utk menuju Allah. Kesulitan tsb adalah sbg penggugur dosa dalam makna semakin diuji maka semakin dekat dan semakin pasrah kpd Allah. SEMAKIN MENYAKITKAN maka Semakin banyak dosa kita yg digugurkan, dan semakin dekat kita kepada Allah jika kita berserah diri dan ber iman pada qodo dan qodar Allah.

Semakin kuat rasa 'resah' atau 'sakit' itu menyerang maka semakin kuat pula "mohon ampun" istighfar kpd Allah, yg dibingkai keimanan pada hari kemudian dan kepasrahan diri pd qodo dan qodar Allah.

Ketika "itu datang" maka rasakanlah nikmatilah ketegangan dunia yg menipu tersebut pada kacamata keimanan pd hari kemudian. Lalu istighfar dan sholawat.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya utk menjalani hidup sesuai jalan org org yg telah diberi nikmat. Aamiin.

Rabu, 12 Oktober 2011

Tiga +

Hidup adalah waktu /kesempatan manusia utk berserah diri diatas kesadaran akan ketidakpunyaan suatu apapun krn begitulah selayaknya manusia bersikap.
Berserah diri didasari akan keimanan atau keyakinan pada hari kemudian, waktu kesempatan hidup saat ini selalu dibingkai dengan keyakinan dan rasa atas kehidupan hari kemudian.

Selanjutnya dgn dasar rasa tsb, terefleksikanlah suatu amal sholeh dalam bingkai ketaqwaan kepada Allah.

Selanjutnya dgn rasa itu pula menghadapi segala kekuatiran. Jika itu bisa dikendalikan dalam bingkai 'kesadaran hari kemudian' dan 'keberserahan diri' maka laksanakanlah sbg amal sholeh, namun jika hal tsb sulit dan berat dilaksanakan, krn muncul scr reflek maka terima lah itu dalam bentuk 'kesabaran', sbg bentuk amal sholeh pula, dan sebagai bentuk keimanan atas qodho dan qodhar Allah. Yakinlah Allah menjamin tiada kesedihan bagi orang orang yg beriman dan beramal sholeh :D tersenyumlah selalu... Dalam menghadapi dunia ini.

Upayakanlah diakhiri tdk dengan riya dan takabur krn merasa sdh dekat dgn Allah. Selalu isi perasaan dgn rasa ketakutan kpd Allah (lafadzkan dgn istighfar) walaupun disisi lain, meyakini bahwa ke Maha-Rahman dan Rahim -an Allah jauh lebih besar, sbgmn dalam 7 ayat yang selalu diulang ulang (al hijr)

Semoga 3 bingkai sikap tersebut dapat mengisi waktu hidup kita. Aamiin.

Selasa, 11 Oktober 2011

# anak istri

‎​Renungan pagi :
"Sungguh (ketika) aku bermaksiat kpdNYA, maka aku melihat (pengaruh buruk) perbuatan maksiat tsb pd tingkah laku istriku…"(Ibnul Qayyim dlm kitab Ad-Da-u wad Dawaa')

Brgsp yg mengharapkan cinta & kasih sayangnya thd klgnya kekal abadi di dunia & di akhirat nanti, maka hendaknya dia melandasi cinta & kasih sayangnya krn Allah semata, serta mengisinya dg saling menasehati & menolong dlm ketaatan kpd-Nya. Allah Ta'ala berfirman,
"Org2 yg berkasih sayang pd waktu itu (di akhirat) menjadi musuh satu sama lainnya, kecuali org2 yg bertaqwa." (QS Az-Zukhruf: 67)

Ayat ini menunjukkan bhw semua jalinan cinta & kasih sayang di dunia yg bkn karena Allah maka di akhirat nanti berubah menjadi kebencian & permusuhan, & yg kekal abadi hanyalah jalinan cinta & kasih sayang karena-Nya. (Tafsir Ibnu Katsir, 4/170)

Dg melaksanakan perintah Allah ini seorg hamba -dg izin Allah Ta'ala- akan melihat pd diri istri & anak2nya kebaikan yg akan menyejukkan pandangan matanya & menyenangkan hatinya. Dan ini merupakan harapan setiap org beriman yg menginginkan kebaikan bagi diri & keluarganya. Oleh karena itulah, Allah Ta'ala memuji hamba2-Nya yg bertakwa ketika mrk mengucapkan doa sbgmn firman-Nya,
"Dan (mrk adalah) org2 yg berdoa: "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kpd kami isteri2 & keturunan kami sbg penyejuk (pandangan) mata (kami), & jadikanlah kami pemimpin bagi org2 yg bertakwa." (QS Al Furqan: 74)

Imam Hasan al-Bashri saat ditanya ttg makna ayat tsb, beliau berkata: "Allah akan memperlihatkan kpd hambaNya yg beriman pd diri istri, saudara & org2 yg dicintainya ketaatan (mrk) kpd Allah. Demi Allah, tdk ada sesuatu pun yg lbh menyejukkan pandangan mata seorg muslim drpd saat dia melihat anak,cucu,saudara & orang2 yg dicintainya taat kpd Allah Ta'ala." (Tafsir Ibnu Katsir, 3/439)

Mari kita mulai aktifitas hari ini dg berdoa kpd Allah agar Dia selalu melimpahkan taufik-Nya kpd kita semua dlm menjalankan perintah-Nya & menjauhi larangan-Nya. AminO:)
Sent from BlackBerry® on 3

Senin, 10 Oktober 2011

Pemilik hidup

Ada berbagai kesadaran dalam menanggapi berbagai permasalahan dalam hidup. Misalnya takut naik pesawat maka kembalikanlah pada kesadaran bahwa 'sang pemilik hidup' adalah Allah.

Allah adalah pemilik hidup "saat ini", bukan kita, pemilik hidup "saat nanti", Allah maha berkehendak. Apakah Allah suka kpd manusia yg mengaku "hidup adalah milik dia?"... Pasrahkanlah pada kekuatan dan kemauan Allah. Dalam kepasrahan tersebut terletak bentuk kesadaran hakiki atas kelayakan manusia bersikap, semoga kelayakan tsb disukai dan dicintai Allah sbg TuhanNya.

Jatuhkanlah diri dalam perasaan "jika detik ini saya hidup di dunia adalah kesempatan" bagi saya utk bernafas, dan kesempatan bagi saya utk membuktikan keberserahan diri saya, serta "detik nafas di akhirat "nanti" adalah kesempatan" bagi saya utk hidup dalam ketentuan sang pemilik sebenarnya, maka mulailah berpikir utk selalu "memohon ampun" dan "berserah diri dalam ketidakpunyaan apa apa", sehingga selalu merespon setiap yg menimpa dengan respon "selayaknya manusia", sebagaimana yg diajarkan Al Quran dan yg di contohkan Rasulullah saw.

Berpikirlah dari sisi keabadian alam akhirat dimana Allah adalah sang pemilik hari pembalasan. Itulah keMaha Adilan sang Pencipta, keMaha Kasih sayangan Allah, tidak ada niat Allah utk menyakiti hambanya. Maka pandanglah segala ketakutan hidup ini dari sisi akhirat, bahwa sang Pemilik menginginkan apa terhadap manusia yg tdk memiliki apa apa.

Terakhir.... Selalu ingatlah bahwa nafas kita saat ini adalah waktu dan kesempatan kita untuk membuktikan "keberserahan diri kita", karena selayaknya itulah sikap manusia yg hakiki dan selayaknya manusia bersikap pada Tuhannya.

Selasa, 04 Oktober 2011

Meninggalkan dunia


Meninggalkan dunia sbg cara pola pikir utk melihat berbagai permasalahan hidup, cara ibadah, dll.

Meninggalkan dunia selalu diiringi dgn dzikir yaitu mohon ampun /istighfar, jangan2 kita salah langka atau salah respon yg tdk sesuai dgn ridho Allah.

Semoga sikap tsb merupakan bentuk implementasi kesabaran seorang hamba yg berserah diri. Dan bentuk amalan yg bisa membawa kita pada keselamatan.


Aamiin

Kamis, 29 September 2011

Kecemasan


Dari Anas ra., ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman :
“Apabila Aku menguji salah seorang hamba-Ku dengan
kubutaan pada kedua matanya kemudian ia sabar, maka Aku
akan menggantikannya dengan surga .” (HR. Bukhari)

Dari Atha’ bin Abu Ribah, ia berkata : “Ibnu Abbas ra.
berkata kepadaku : “Maukah saya tunjukkan seorang wanita
yang termasuk ahli surga ?” Saya menjawab tentu saja saya
mau. “ Ia berkata : “Adalah wanita berkulit hitam yang
pernah datang kepada Nabi SAW, waktu itu berkata :
“Sesungguhnya saya mempunyai penyakit ayan, dan aurat
saya terbuka karenanya; oleh karena itu mohonkanlah
kepada Allah agar penyakit saya sembuh.” Beliau kemudian
bersabda : “Apabila kamu mau sabar maka kamu akan masuk
surga, dan apabila kamu tetap meminta maka saya pun akan
berdoa kepada Allah agar engkau sembuh dari penyakitmu.”
Wanita itu menjawab : “Kalau begitu saya akan bersabar.”

Kemudian wanita itu berkata lagi: “Sesungguhnya aurat saya
terbuka karenanya, oleh karena itu, mohonkanlah kepada
Allah agar aurat saya tidak terbuka.”Maka Nabi pun berdoa
untuknya agar auratnya tidak terbuka.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

Dari Abi Abdurrahman bin Abdillah bin Mas’ud ra., ia
berkata : “Seakan-akan saya masih melihat Rasulullah SAW,
sewaktu menceritakan salah seorang dari para Nabi ketika
dipukuli kaumnya sehingga berlumuran darah, dan ia
mengusap darah dari mukanya sambil berdoa : “Ya Allah,
ampunilah kaumku karena sesungguhnya mereka tidak
mengetahui.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah ra., dari Nabi SAW, ia
berkata : “Seorang muslim yang tertimpa kecelakaan,
kemelaratan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, maupun
kedukacitaan, sampai yang tertusuk duripun niscaya Allah
akan mengampuni dosanya sesuai apa yang menimpanya .”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata: “Saya masuk ke
tempat Nabi SAW, waktu itu beliau sedang sakit panas.
Kemudian saya berkata : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya
engkau benar-benar menderita sakit yang sangat panas. “
Beliau memberitahukan : “Benar, sakit panas yang saya
derita ini dua kali lipat lebih panas dari yang biasa diderita
kalian.” Saya bertanya : “Kalau begitu engkau mendapat
pahala dua kali lipat?” Beliau menjawab : “Benar, memang
demikianlah keadaannya.” “Seorang muslim yang tertimpa
suatu kesakitan, baik itu tertusuk duri maupun lebih dari itu, niscaya Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya dan
menghapus dosa-dosanya sebagaimana daun-daun yang
berguguran dari pohon.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: “Rasulullah SAW
bersabda : “Siapa saja yang dikehendaki Allah menjadi orang
baik, maka diberikan cobaan kepadanya.” (HR. Bukhari)

Dari Anas ra., ia berkata : “Rasulullah SAW bersabda :
“Janganlah salah seorang di antara kamu sekalian
menginginkan mati karena tertimpa kesulitan. Seandainya
terpaksa harus berbuat demikian, maka ucapkanlah : “Ya
Allah, biarkanlah saya hidup apabila hidup lebih baik bagiku,
dan matikanlah saya apabila mati itu lebih baik bagiku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sholat


Awalnya berpikir kenapa sholat harus dilakukan 5 kali sehari, berulang ulang dan terus tidak boleh ditinggalkan. Mungkinkah sholat semakin dilakukan menjadi semakin tdk bermakna bagi yg melakukan?

Ternyata dalam hikmah sholat terdapat lautan yg dalam dalam perenungan makna hidup. Lautan perpindahan alam, rasa hidup yg dilandasi empati pada kehidupan yg akan datang. Di dalam sholat penuh dgn rasa syukur (akan ke Maha Rahman dan Rahim nya Allah), rasa pembenaran (tentang ke maha Adilan Allah- ttg keberadaan hari pembalasan), rasa takut (akan tdk ditunjuki ke jalan yg benar), Rasa pemujaan dalam setiap gerakan ruku sujud dll.

Siapa yg mendalami itu akan mengucurkan air mata ketakutan, karena dalam tasyahud akhir dikisahkan bahwa manusia tersuci sekalipun menyampaikan utk didoakan kepada Allah utk memiliki keselamatan dan keberkahan yg telah dianugrahkan Allah kepada Nabi Ibrahim. Padahal itu adalah pelajaran bagi umatnya utk menyadari bahwa: dimanakah letak posisi kelayakan kita utk mendapatkan anugrah 'keyakinan' sedalam keyakinan nabi ibrahim as, yg sangat dalam akan tuhannya, shg anak sendiri disembelihnya.

Ampunilah hambamu ini yg kotor ini ya Allah. Dan berikanlah petunjuk mu aamiin

Kamis, 22 September 2011

Anak @kutipan

Ada sebuah email dengan judul "Jika Aku diberi Kesempatan Membesarkan Anakku Sekali Lagi". Isinya berbunyi, "Seandainya aku bisa membesarkan anakku sekali lagi, aku akan lebih dahulu membangun harga dirinya dan baru membangun rumah baginya. Aku akan lebih banyak memakai jari untuk melukis bersamanya daripada memakai jari untuk menuding kesalahannya. Aku akan lebih sedikit mengoreksi dan lebih banyak membangun koneksi. Aku takkan banyak memerhatikan jam, tapi lebih banyak memakai mataku untuk memerhatikannya. Aku akan lebih banyak berjalan-jalan dan menerbangkan lebih banyak layangan bersama anakku. Aku akan berhenti bersikap terlalu serius dan lebih banyak bermain dan bercanda dengannya. Aku akan lebih banyak memeluk dan bukan membentak. Jika anda membahagiakan anak-anak anda sekarang, anda akan membuatnya berbahagia 20 tahun mendatang, karena kenangan indah yang direkam diingatannya merupakan fondasi yang kuat bagi kebahagiaannya."
Terkadang ada orang tua yang hanya mementingkan kebutuhan anak secara materi, tetapi mengabaikan kasih, perhatian serta kedekatan dengan anak. Kita tidak bisa memutar waktu dan mengulangi masa-masa lalu. Perlakuan kita terhadap anak ketika mereka masih kecil, akan menentukan menjadi anak-anak seperti apa mereka kelak. Sebab itu jangan sia-siakan kesempatan yang ada untuk mengukir kenangan yang indah dengan anak untuk membangun karakter mereka.
Sent from BlackBerry® on 3

Cermin -akhlaq


Akhlaq adalah sikap manusia. Tujuan Allah mengutus utusannya adalah utk menyempurnakan Akhlaq manusia. Maka dalam rangka itu upayakanlah selalu:

1. Cerminkan akhlaq dari kondisi hati al Fatihah. Yaitu kondisi hati dimana penuh dengan rasa syukur walaupun tdk banyak amal, penuh dosa, ttp Allah masih berkenan memberikan kasih sayangnya dalam aspek anugrah keimanan, rizki, kesehatan, waktu dan kesempatan utk bertobat, dll. Selalu mensykuri atas apapun yg menimpanya serta selalu berharap akan petunjuknya hingga menjelang ajal.

2. Cerminkan akhlaq dalam sikap Al Asri. Yaitu sikap yang selalu mementingkan pemanfaatan atas kualitas waktu, dimana waktu selalu dimanfaatkan dalam 3 kategori manfaat, yakni: menggunakan waktu dlm nafas keimanan (spt berzdikir, bertafakur dll), menggunakan waktu utk beramal sholeh serta menggunakan waktu dalam rangka saling mengajak kepada kebaikan.

Semoga Allah menuntun hambanya yang miskin amal ini kejalan yg diridhoinya, hingga mendapat khusnul khotimah. Aamiin

Kamis, 15 September 2011

Bismillahirahmanirrahim


Pandangan Kasih - "Fatihah" efek

Sesungguhnya tdk akan bersedih hati bagi orang yang selalu dalam kondisi beriman dan beramal sholeh. Jika ingin konsisten dalam melaksanakan hal tersebut maka mulailah dengan rasa ihsan lalu berserah diri, dan sbgmn terakhir dipahami adalah dgn penuh rasa syukur dan rasa sabar.

Rasa syukur akan mendatangkan kebahagiaan, krn menyakini bahwa apa yg telah terjadi terhadap dirinya adalah bentuk ke rahman dan rahim nya Allah, bahkan ketika perasaan tdk nyaman krn suatu musibah, rasa sabar akan muncul sbg refleksi keyakinan bahwa hal tsb adalah bentuk kasih sayang Allah, baik dalam menunjuki jalan yg diridhoi ataupun dalam menggugurkan dosa dan menaikan derajat di mata Allah.

Maka selalu lah merasa dilihat Allah dgn pandangan kasih sayang Nya, sehingga efeknya kita dapat selalu berserah diri dan beramal sholeh.

Selanjutnya maka rasakanlah kondisi hati dgn selalu merasa beruntung karena selalu merasa dilihat Allah dengan rasa kasih sayangnya. Untuk menyadarkan kondisi hati tersebut maka hayatilah Al Fatihah sbg bukti nyata janji dan kebenaran Islam, dan rasakanlah... Rasakanlah... Begitu dalam kebenaran dan hikmah ayat tersebut. Dan selalu mulai lah setiap aktifitas bahkan juga dalam aktifitas dgn menyebut "bismillahirahmanirahim" yg menghunjam dada...

Semoga Allah menunjuki jalan hambanya pada jalan orang orang yang telah diberi nikmat. Sebagaimana doa dalam alfatihah. Aamiin.

Kamis, 01 September 2011

Hikmah Ramadhan (khutbah jumat -3 Syawal 1432 H)

Tiga nilai yg terkandung dalam ibadah puasa di bulan ramadhan:
1. Mampu melaksanakan ketoatan
2. Mampu menghindari maksiat
3. Mampu menerima ketetapan Allah

Note: Mukmin itu ada yang penakut, pengecut, bakhil, dll ttp tidak ada yg tdk jujur tdk ada.

Tanda tanda ramadhan berhasil:
1. Mampu menginternalisasi hasil puasa spt kejujuran, kesabaran, dll.

2. Mampu merubah pola pikir dan tingkah laku, malas jadi rajin.

3. Ada rasa ketagihan utk melanjutkan amalan baik selama ramadhan ke 11 bulan berikutnya.

-----oooiiii------
Sent from BlackBerry® on 3

Rabu, 24 Agustus 2011

Resep ikan

Resep Ikan: Pallu Kaloa

Bondan Winarno : detikFood

detikcom - Jakarta, Rawon khas Makasar ini sangat unik rasanya. Aroma kluwek yang khas dipadu dengan rempah-rempah yang komplet plus kepala ikan yang lembut gurih. Slruup... sedap menggoda!

Bahan:
1 kg kepala ikan kakap
½ butir kelapa, parut, sangrai hingga kering
Bumbu:
10 siung bawang merah
3 siung bawang putih
3 buah kaloa (kluwek, keluwak)
2 lembar daun salam
2 batang serai
1 kelingking (2 cm) lengkuas
1 potong kecil (2 cm) kayu manis
1 sdm gula merah
1 sdm ketumbar (biji, bukan bubuk)
1 sdt jintan (biji, bukan bubuk)
1 sdt merica (biji, bukan bubuk)
5 butir cengkeh
Asam Jawa secukupnya
Garam secukupnya

Cara membuat:

  • Bersihkan kepala ikan kakap lalu cuci. Lumuri air jeruk nipis. Sisihkan.
  • Tumbuk kelapa sangrai sampai keluar minyak. (Di Makassar umum disebut kelapa gongseng)
  • Tumis ketumbar, merica, dan jintan dengan sedikit minyak, lalu haluskan.
  • 5 siung bawang merah dirajang dan digoreng menjadi bawang merah goreng (dipakai sebagai taburan di atas sajian).
  • Sisa bawang merah, bawang putih, dan seai dirajang kemudian digoreng dengan minyak.
  • Masukkan kepala ikan dan teruskan menggoreng sebentar.
  • Tambahkan bumbu halus dan satu liter air, masak hingga mendidih.
  • Campur kaloa dan asam jawa dengan setengah liter air, haluskan, kemudian saring.
  • Masukkan daun salam, cengkeh, kayu manis, larutan asam dan kaloa ke dalam rebusan.
  • Setelah mendidih, masukkan kelapa gongseng sampai kuah menjadi sedikit kental. Angkat.
  • Sajikan dengan taburan bawang goreng.
Untuk 4 orang

Resep diperoleh dari:
Rachmi Nurma, SP
RM Ulu Juku'
Jl.Abdullah Daeng Sirua 219, Makassar
Jl. A.P. Pettarani (depan Ramayana), Makassar
0411 4593165796484, 456520

Riset disponsori oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk.


Sent from my iPhone

Senin, 22 Agustus 2011

FW: I'tikaf On lIne: Tawadhu' (Plus Qanaah & Wara')

 

1.      TAWADHU’

Sudah masuk hari ke 22. Sudahkah mencicipi lezatnya taqwa (the ultimate goal of shaum Ramadhan). Ulama sufi mengurai 3 unsur huruf pembentuk TAQWA (T=Tawadhu”, Q=Qanaah dan W= Wara’). Jika ditanya, “Mana hadits shahihnya”, dipastikan saya tidak bisa menyodorkannya. Tentunya dibuang sayang  warisan hasanah keilmuan ini; yang dapat memperhalus budi pekerti, memperindah dan menyirami amaliah yang bisa jadi kering kerontang lantaran hanya ditakar dengan pendekatan formil-fiqiyah semata. Baiklah, kita mengaji yang satu dulu, Tawadlu’

Ibnu Taimiyah memahami tawadhu’ sebagai menunaikan segala yang haq dengan bersungguh-sungguh, taat menghambakan diri kepada Allah sehingga benar-benar menjadi hamba Allah, (bukan hamba orang banyak, bukan hamba hawa nafsu dan bukan karena pengaruh siapa pun) dan tanpa menganggap dirinya tinggi.

Ibnu Qayyim Al-Jauzi lebih jauh mengurai, salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu’ dan kasih sayangnya. Semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Seiring bertambah usianya, maka berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka.

Al-Ghazali dan Abdul Qadir Jaelani mendifiniskan tawadhu’ sebagai, ketika melihat hamba Allah selalulah memiliki nilai lebih dibanding dirinya. Fokusnya adalah Allah Sang Maha Paripurna, selainnya nisbi. Bahwa semua karunia dan kenikmatan bersumber dari Allah SWT.  Yang dengan pemahamannya tersebut maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan potrensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah diri dan selalu menjaga hati dan niat segala amal shalehnya dari segala sesuatu selain Allah. Tetap menjaga keikhlasan amal ibadahnya hanya karena Allah.

Ketika bersua dengan yang lebih muda benaknya berbisik, ia lebih mulia karena lebih sedikit dosanya. Sebaliknya yang lebih tua juga dianggapnya lebih mulia karena telah lebih lama ibadahnya. Ia menghormati orang bodoh, karena dosanya dilakukan karena ketidaktahuan, sedang ia berdosa justru dengan ilmunya. Sebailknya ia juga hormat kepada ilmuan, karena amalnya lebih mulia, ada rujukan ilmunya.

Bila bergaul dengan orang miskin, ia iri oleh cepatnya hisab di alam masyhar kelak (Nabi Sulaiman AS adalah nabi yang paling akhir masuk surga karena hisabnya paling lama). Sebaliknya ia juga iri kepada kedermawanan orang kaya. Kepada pendosa pun ia tidak pernah mencela. Karena boleh jadi Allah SWT kelak memberi hidayah meraih husnul khatimah. Sedangkan ia tidak memiliki jaminan apapun untuk taat sampai akhir hayat. Innamal a’malu bi khawatimiha

Bolehkah kita merasa diri sudah tawadhu’? Ibnu Athaillah (Al-Hikam) wanti-wanti. Sesiapa yang merasa diri sudah mencapai maqam tawadhu’, maka saat itu ia sungguh-sungguh sedang sombong (mutakabbiran haqqan). Tawadhu’ adalah jalan hidup, arah, sekaligus tujuan yang harus dirangkaki dengan mujahadah. Tetapi kita tidak boleh sekalipun merasa telah sampai tujuan.

Wallahu a’lam bish shawab.

2. QANAAH

Nrimo ing pandum artinya merasa cukup, ridha atau puas atas karunia dan rezeki yang diberikan Allah SWT serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang. Selalu sangka baik, husnudldlan atas apapun, berapapun karuniaNYA mengiringi ikhtiar keras untuk mengais bekal hidup. Bahkan, ketiadaan selainNYA adalah hakekat hidupnya, asalkan DIA terus memeluknya (laa ilaaha illallah). Qanaah adalah buah dari kedalaman ma’rifat akan Ke-Maha Sempurnaan Allah SWT, Sang pemilik Asmaulhusna. Apapun produk dan pemberianNya tidak pernah catat.Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Fathiir: 2)

Sikap yang demikian itu akan mendatangkan rasa adem ayem dalam hidup dan terjauhkan dari sifat serakah dan tamak. Nabi Muhammad SAW bersabda, sungguh beruntung orang yang masuk Islam dan rizqinya cukup dan merasa cukup dengan apa-apa yang telah Allah berikan kepadanya. (H.R.Muslim). Qanaah adalah kaya hakiki, “Tidaklah kekayaan itu dengan banyak harta, tetapi sesungguhnya kekayaan itu ialah kekayaan jiwa.” (HR Bukhari dan Muslim)

 

3. WARA

Ati-ati lan nastiti. Para sufi mendefinisikan wara’ berdasarkan pengalaman dan pemahaman masing-masing. Wara’ adalah menjauhi syubhat karena khawatir terjatuh ke dalam yang haram (Al-Jurjani di dalam At-Ta’rîfât). Meninggalkan apa saja yang ditakutkan bahayanya di akhirat (Ibnul Qayim di dalam Madârij as-Sâlikîn). Wara’ dari apa-apa yang ditakutkan akibatnya (di akhirat), yaitu apa-apa yang telah jelas keharamannya dan dari apa saja yang masih diragukan keharamannya dan jika ditinggalkan tidak menimbulkan mafsadat (bahaya) yang lebih besar daripada bila dilakukan (Ibn Taimiyah). Meninggalkan apa-apa yang meragukanmu, menghilangkan apa saja yang bisa mendatangkan aib bagimu, mengambil yang lebih dipercaya (diyakini) dan membawa diri pada yang paling hati-hati (Shalih bin Munjid).

Al-Ghazali mengenalkan wara’ ash-shiddiqîn, yaitu meninggalkan hal mubah yang tidak bermanfaat dalam menguatkan ibadah atau ketaatan. Muslim yang memiliki wara’ pada tingkatan ini akan selalu bertanya pada dirinya sendiri, “Adakah manfaat bagiku untuk menguatkan ibadah, melakukan ketaatan dan meningkatkan taqarrub kepada Allah jika aku mengkonsumsi, menggunakan atau melakukan hal mubah ini?” Jika tidak ada, hal mubah itu pun ia tinggalkan.

Rasul SAW tidak mau tidur menggunakan alas yang empuk dan lebih memilih tidur beralaskan tikar tipis agar mudah bangun untuk shalat malam. Atau sikap orang yang sedikit makan, menghindari makanan yang dapat menyebabkan kegemukan, kolesterol tinggi dan gangguan kesehatan lainnya, walaupun halal. Agar ia tetap sehat sehingga bisa melakukan ketaatan dengan baik. Atau Kyai Kampung yang menghindar jajan di warung sedapat mungkin, walau membayarnya dari kocek sendiri yang halal. Karena baginya itu aib dan tidak yakin betul sumber materi dan processing jajanan. Setiap yang masuk ke dalam perutnya akan menembus dinding sel-sel di sekujur tubuh. Dan syetan berselancar ria melalui media makanan yang haram (fisik dan non-fisik). Korupsi?

Seorang hamba tidak akan mencapai derajat muttaqîn hingga ia meninggalkan apa-apa yang tidak bermasalah karena takut terhadap apa-apa yang bermasalah (HR Tirmidzi, Ibn Majah, al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabarani).

Wallahu a’lam bish shawab

 

***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****

Zakat

8 Golongan Penerima Zakat

Jumat, 06 Agustus 2010 00:00

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Dalam dua artikel sebelumnya kami telah membahas syarat-syarat zakat dan panduan zakat emas, perak dan mata uang. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tema menarik lainnya tentang zakat yaitu golongan yang berhak menerima zakat. Semoga bermanfaat.

Golongan yang berhak menerima zakat adalah 8 golongan yang telah ditegaskan dalam Al Qur'an Al Karim pada ayat berikut,

إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk [1] orang-orang fakir, [2] orang-orang miskin, [3] amil zakat, [4] para mu'allaf yang dibujuk hatinya, [5] untuk (memerdekakan) budak, [6] orang-orang yang terlilit utang, [7] untuk jalan Allah dan [8] untuk mereka yang sedang dalam perjalanan." (QS. At Taubah: 60) Ayat ini dengan jelas menggunakan kata "innama", ini menunjukkan bahwa zakat hanya diberikan untuk delapan golongan tersebut, tidak untuk yang lainnya.[1]

Golongan pertama dan kedua: fakir dan miskin.

Fakir dan miskin adalah golongan yang tidak mendapati sesuatu yang mencukupi kebutuhan mereka.

Para ulama berselisih pendapat manakah yang kondisinya lebih susah antara fakir dan miskin. Ulama Syafi'iyah dan Hambali berpendapat bahwa fakir itu lebih susah dari miskin. Alasan mereka karena dalam ayat ini, Allah menyebut fakir lebih dulu baru miskin. Ulama lainnya berpendapat miskin lebih parah dari fakir.[2]

Adapun batasan dikatakan fakir menurut ulama Syafi'iyah dan Malikiyah adalah orang yang tidak punya harta dan usaha yang dapat memenuhi kebutuhannya. Seperti kebutuhannya, misal sepuluh ribu rupiah tiap harinya, namun ia sama sekali tidak bisa memenuhi kebutuhan tersebut atau ia hanya dapat memenuhi kebutuhannya kurang dari separuh. Sedangkan miskin adalah orang yang hanya dapat mencukupi separuh atau lebih dari separuh kebutuhannya, namun tidak bisa memenuhi seluruhnya.[3]

Orang yang berkecukupan tidak boleh diberi zakat

Orang yang berkecukupan sama sekali tidak boleh diberi zakat, inilah yang disepakati oleh para ulama. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

لاَ حَظَّ فِيهَا لَغَنِىٍّ

"Tidak ada satu pun bagian zakat untuk orang yang berkecukupan."[4]

Apa standarnya orang kaya yang tidak boleh mengambil zakat?

Standarnya, ia memiliki kecukupan ataukah tidak. Jika ia memiliki harta yang mencukupi diri dan orang-orang yang ia tanggung, maka tidak halal zakat untuk dirinya. Namun jika tidak memiliki kecukupan walaupun hartanya mencapai nishob, maka  ia halal untuk mendapati zakat. Oleh karena itu, boleh jadi orang yang wajib zakat karena hartanya telah mencapai nishob, ia sekaligus berhak menerima zakat. Demikian pendapat mayoritas ulama yaitu ulama Malikiyah, Syafi'iyah dan salah satu pendapat dari Imam Ahmad.[5]

Apa standar kecukupan?

Kecukupan yang dimaksud adalah kecukupan pada makan, minum, tempat tinggal, juga segala yang mesti ia penuhi tanpa bersifat boros atau tanpa keterbatasan. Kebutuhan yang dimaksud di sini adalah baik kebutuhan dirinya sendiri atau orang-orang yang ia tanggung nafkahnya. Inilah pendapat mayoritas ulama.[6]

Bolehkah memberi zakat kepada fakir miskin yang mampu mencari nafkah?

Jika fakir dan miskin mampu bekerja dan mampu memenuhi kebutuhannya serta orang-orang yang ia tanggung atau memenuhi kebutuhannya secara sempurna, maka ia sama sekali tidak boleh mengambil zakat. Alasannya karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لاَ حَظَّ فِيهَا لَغَنِىٍّ وَلاَ لِذِى مِرَّةٍ مُكْتَسِبٍ

""Tidak ada satu pun bagian zakat untuk orang yang berkecukupan dan tidak pula bagi orang yang kuat untuk bekerja."[7]

Dalam hadits yang lain, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَحِلُّ الصَّدَقَةُ لِغَنِىٍّ وَلاَ لِذِى مِرَّةٍ سَوِىٍّ

"Tidak halal zakat bagi orang yang berkecukupan, tidak pula bagi orang yang kuat lagi fisiknya sempurna (artinya: mampu untuk bekerja, pen)"[8]

Berapa kadar zakat yang diberikan kepada fakir dan miskin?

Besar zakat yang diberikan kepada fakir dan miskin adalah sebesar kebutuhan yang mencukupi kebutuhan mereka dan orang yang mereka tanggung dalam setahun dan tidak boleh ditambah lebih daripada itu. Yang jadi patokan di sini adalah satu tahun karena umumnya zakat dikeluarkan setiap tahun. Alasan lainnya adalah bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa menyimpan kebutuhan makanan keluarga beliau untuk setahun. Barangkali pula jumlah yang diberikan bisa mencapai ukuran nishob zakat.

Jika fakir dan miskin memiliki harta yang mencukupi sebagian kebutuhannya namun belum seluruhnya terpenuhi, maka ia bisa mendapat jatah zakat untuk memenuhi kebutuhannya yang kurang dalam setahun.[9]

Golongan ketiga: amil zakat.

Untuk amil zakat, tidak disyaratkan termasuk miskin. Karena amil zakat mendapat bagian zakat disebabkan pekerjaannya. Dalam sebuah hadits disebutkan,

لاَ تَحِلُّ الصَّدَقَةُ لِغَنِىٍّ إِلاَّ لِخَمْسَةٍ لِغَازٍ فِى سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ لِعَامِلٍ عَلَيْهَا أَوْ لِغَارِمٍ أَوْ لِرَجُلٍ اشْتَرَاهَا بِمَالِهِ أَوْ لِرَجُلٍ كَانَ لَهُ جَارٌ مِسْكِينٌ فَتُصُدِّقَ عَلَى الْمِسْكِينِ فَأَهْدَاهَا الْمِسْكِينُ لِلْغَنِىِّ

"Tidak halal zakat bagi orang kaya kecuali bagi lima orang, yaitu orang yang berperang di jalan Allah, atau amil zakat, atau orang yang terlilit hutang, atau seseorang yang membelinya dengan hartanya, atau orang yang memiliki tetangga miskin kemudian orang miskin tersebut diberi zakat, lalu ia memberikannya kepada orang yang kaya."[10]

Ulama Syafi'iyah dan Hanafiyah mengatakan bahwa imam (penguasa) akan memberikan  pada amil zakat upah yang jelas, boleh jadi dilihat dari lamanya ia bekerja atau dilihat dari pekerjaan yang ia lakukan.[11]

Siapakah Amil Zakat?

Sayid Sabiq mengatakan, "Amil zakat adalah orang-orang yang diangkat oleh penguasa atau wakil penguasa untuk bekerja mengumpulkan zakat dari orang-orang kaya. Termasuk amil zakat adalah orang yang bertugas menjaga harta zakat, penggembala hewan ternak zakat dan juru tulis yang bekerja di kantor amil zakat."[12]

'Adil bin Yusuf al 'Azazi berkata, "Yang dimaksud dengan amil zakat adalah para petugas yang dikirim oleh penguasa untuk mengunpulkan zakat dari orang-orang yang berkewajiban membayar zakat. Demikian pula termasuk amil adalah orang-orang yang menjaga harta zakat serta orang-orang yang membagi dan mendistribusikan zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Mereka itulah yang berhak diberi zakat meski sebenarnya mereka adalah orang-orang yang kaya."[13]

Syeikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin mengatakan, "Golongan ketiga yang berhak mendapatkan zakat adalah amil zakat. Amil zakat adalah orang-orang yang diangkat oleh penguasa untuk mengambil zakat dari orang-orang yang berkewajiban untuk menunaikannya lalu menjaga dan mendistribusikannya. Mereka diberi zakat sesuai dengan kadar kerja mereka meski mereka sebenarnya adalah orang-orang yang kaya. Sedangkan orang biasa yang menjadi wakil orang yang berzakat untuk mendistribusikan zakatnya bukanlah termasuk amil zakat. Sehingga mereka tidak berhak mendapatkan harta zakat sedikitpun disebabkan status mereka sebagai wakil. Akan tetapi jika mereka dengan penuh kerelaan hati mendistribusikan zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan penuh amanah dan kesungguhan maka mereka turut mendapatkan pahala. Namun jika mereka meminta upah karena telah mendistribusikan zakat maka orang yang berzakat berkewajiban memberinya upah dari hartanya yang lain bukan dari zakat."[14]

Berdasarkan paparan di atas jelaslah bahwa syarat agar bisa disebut sebagai amil zakat adalah diangkat dan diberi otoritas oleh penguasa muslim untuk mengambil zakat dan mendistribusikannya sehingga panitia-panitia zakat yang ada di berbagai masjid serta orang-orang yang mengangkat dirinya sebagai amil bukanlah amil secara syar'i. Hal ini sesuai dengan istilah amil karena yang disebut amil adalah pekerja yang dipekerjakan oleh pihak tertentu.

Memiliki otoritas untuk mengambil dan mengumpulkan zakat adalah sebuah keniscayaan bagi amil karena amil memiliki kewajiban untuk mengambil zakat secara paksa dari orang-orang yang menolak untuk membayar zakat.

Golongan keempat: orang yang ingin dilembutkan hatinya.

Orang yang ingin dilembutkan hatinya. Bisa jadi golongan ini adalah muslim dan kafir.

Contoh dari kalangan muslim:

Contoh dari kalangan kafir:

Golongan kelima: pembebasan budak.

Pembebasan budak yang termasuk di sini adalah: (1) pembebasan budak mukatab, yaitu yang berjanji pada tuannya ingin merdeka dengan melunasi pembayaran tertentu, (2) pembebasan budak muslim, (3) pembebasan tawanan muslim yang ada di tangan orang kafir.[16]

Golongan keenam: orang yang terlilit utang.

Yang termasuk dalam golongan ini adalah:

Pertama: Orang yang terlilit utang demi kemaslahatan dirinya.

Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:

Kedua: Orang yang terlilit utang karena untuk memperbaiki hubungan orang lain. Artinya, ia berutang bukan untuk kepentingan dirinya, namun untuk kepentingan orang lain. Dalil dari hal ini sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

إِنَّ الْمَسْأَلَةَ لَا تَحِلُّ إِلَّا لِثَلَاثَةٍ رَجُلٍ تَحَمَّلَ بِحَمَالَةٍ بَيْنَ قَوْمٍ فَسَأَلَ فِيهَا حَتَّى يُؤَدِّيَهَا ثُمَّ يُمْسِكَ

"Sesungguhnya permintaan itu tidak halal kecuali bagi tiga orang; yaitu orang laki-laki yang mempunyai tanggungan bagi kaumnya, lalu ia meminta-minta hingga ia dapat menyelesaikan tanggungannya, setelah itu ia berhenti (untuk meminta-minta)."[17]

Ketiga: Orang yang berutang karena sebab dhoman (menanggung sebagai jaminan utang orang lain). Namun di sini disyaratkan orang yang menjamin utang dan yang dijamin utang sama-sama orang yang sulit dalam melunasi utang.[18]

Golongan ketujuh: di jalan Allah.

Yang termasuk di sini adalah:

Pertama: Berperang di jalan Allah.

Menurut mayoritas ulama, tidak disyaratkan miskin. Orang kaya pun bisa diberi zakat dalam hal ini. Karena orang yang berperang di jalan Allah tidak berjuang untuk kemaslahatan dirinya saja, namun juga untuk kemaslahatan seluruh kaum muslimin. Sehingga tidak perlu disyaratkan fakir atau miskin.

Kedua: Untuk kemaslahatan perang.

Seperti untuk pembangunan benteng pertahanan, penyediaan kendaraan perang, penyediaan persenjataan, pemberian upah pada mata-mata baik muslim atau kafir yang bertugas untuk memata-matai musuh.[19]

Golongan kedelapan: ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal di perjalanan.

Yang dimaksud di sini adalah orang asing yang tidak dapat kembali ke negerinya. Ia diberi zakat agar ia dapat melanjutkan perjalanan ke negerinya. Namun ibnu sabil tidaklah diberi zakat kecuali bila memenuhi syarat: (1) muslim dan bukan termasuk ahlul bait (keluarga Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam), (2) tidak memiliki harta pada saat itu sebagai biaya untuk kembali ke negerinya walaupun di negerinya dia adalah orang yang berkecukupan, (3) safar yang dilakukan bukanlah safar maksiat.[20]

Memberi Zakat untuk Kepentingan Sosial dan kepada Pak Kyai atau Guru Ngaji

Para fuqoha berpendapat tidak bolehnya menyerahkan zakat untuk kepentingan sosial seperti pembangunan jalan, masjid dan jalan. Alasannya karena sarana-sarana tadi bukan jadi milik individual dan dalam surat At Taubah ayat 60 hanya dibatasi diberikan kepada delapan golongan tidak pada yang lainnya.

Begitu pula tidak boleh menyerahkan zakat kepada pak Kyai atau guru ngaji kecuali jika mereka termasuk dalam delapan golongan penerima zakat yang disebutkan dalam surat At Taubah ayat 60.

Menyerahkan Zakat kepada Orang Muslim yang Bermaksiat dan Ahlu Bid'ah

Orang yang menyandarkan diri pada Islam, ada beberapa golongan:

Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, "Sudah seharusnya setiap orang memperhatikan orang-orang yang berhak mendapakan zakat dari kalangan fakir, miskin, orang yang terlilit utang dan golongan lainnya. Seharusnya yang dipilih untuk mendapatkan zakat adalah orang yang berpegang teguh dengan syari'at. Jika nampak pada seseorang kebid'ahan atau kefasikan, ia pantas untuk diboikot dan mendapatkan hukuman lainnya. Ia sudah pantas dimintai taubat. Bagaimana mungkin ia ditolong dalam berbuat maksiat."[22]

Bersambung insya Allah pada pembahasan "Memberi Zakat kepada Kerabat".

 

Diselesaikan di Panggang-GK, 24 Sya'ban 1431 H (05/08/2010)

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel www.rumaysho.com



Sent from BlackBerry® on 3

Senin, 15 Agustus 2011

Kutipan hadist : ujian


Dari Anas ra., ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman :
“Apabila Aku menguji salah seorang hamba-Ku dengan
kubutaan pada kedua matanya kemudian ia sabar, maka Aku
akan menggantikannya dengan surga .” (HR. Bukhari)

Dari Atha’ bin Abu Ribah, ia berkata : “Ibnu Abbas ra.
berkata kepadaku : “Maukah saya tunjukkan seorang wanita
yang termasuk ahli surga ?” Saya menjawab tentu saja saya
mau. “ Ia berkata : “Adalah wanita berkulit hitam yang
pernah datang kepada Nabi SAW, waktu itu berkata :
“Sesungguhnya saya mempunyai penyakit ayan, dan aurat
saya terbuka karenanya; oleh karena itu mohonkanlah
kepada Allah agar penyakit saya sembuh.” Beliau kemudian
bersabda : “Apabila kamu mau sabar maka kamu akan masuk
surga, dan apabila kamu tetap meminta maka saya pun akan
berdoa kepada Allah agar engkau sembuh dari penyakitmu.”
Wanita itu menjawab : “Kalau begitu saya akan bersabar.”

Kemudian wanita itu berkata lagi: “Sesungguhnya aurat saya
terbuka karenanya, oleh karena itu, mohonkanlah kepada
Allah agar aurat saya tidak terbuka.”Maka Nabi pun berdoa
untuknya agar auratnya tidak terbuka.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

Dari Abi Abdurrahman bin Abdillah bin Mas’ud ra., ia
berkata : “Seakan-akan saya masih melihat Rasulullah SAW,
sewaktu menceritakan salah seorang dari para Nabi ketika
dipukuli kaumnya sehingga berlumuran darah, dan ia
mengusap darah dari mukanya sambil berdoa : “Ya Allah,
ampunilah kaumku karena sesungguhnya mereka tidak
mengetahui.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah ra., dari Nabi SAW, ia
berkata : “Seorang muslim yang tertimpa kecelakaan,
kemelaratan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, maupun
kedukacitaan, sampai yang tertusuk duripun niscaya Allah
akan mengampuni dosanya sesuai apa yang menimpanya .”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Mas’ud ra., ia berkata: “Saya masuk ke
tempat Nabi SAW, waktu itu beliau sedang sakit panas.
Kemudian saya berkata : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya
engkau benar-benar menderita sakit yang sangat panas. “
Beliau memberitahukan : “Benar, sakit panas yang saya
derita ini dua kali lipat lebih panas dari yang biasa diderita
kalian.” Saya bertanya : “Kalau begitu engkau mendapat
pahala dua kali lipat?” Beliau menjawab : “Benar, memang
demikianlah keadaannya.” “Seorang muslim yang tertimpa
suatu kesakitan, baik itu tertusuk duri maupun lebih dari itu, niscaya Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya dan
menghapus dosa-dosanya sebagaimana daun-daun yang
berguguran dari pohon.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata: “Rasulullah SAW
bersabda : “Siapa saja yang dikehendaki Allah menjadi orang
baik, maka diberikan cobaan kepadanya.” (HR. Bukhari)

Dari Anas ra., ia berkata : “Rasulullah SAW bersabda :
“Janganlah salah seorang di antara kamu sekalian
menginginkan mati karena tertimpa kesulitan. Seandainya
terpaksa harus berbuat demikian, maka ucapkanlah : “Ya
Allah, biarkanlah saya hidup apabila hidup lebih baik bagiku,
dan matikanlah saya apabila mati itu lebih baik bagiku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Minggu, 14 Agustus 2011

Bernafas - seni

Hidup adalah seni memanfaatkan nafas, jika waktu dikategorikan dalam pemanfaatannya mungkin terdapat beberapa klasifikasi pemanfaatan waktu yg kita lalui... Mulai dari khayalan, keinginan, cita cita, perbuatan, mengangkat barang, berjalan, berdoa, sholat, beribadah dll

Namun hendaknya perbuatan tersebut 'nafasi'lah dengan:

1# rasa rindu, krn masa adala 'hidup diantara dua waktu sholat' (kerinduan utk kembali ke mesjid)

2# rasa cinta, perlawanan terhadap penderitaan (malas, sakit, sakit kepala, kecemasan, amarah, rasa marah, dll) demi utk yang dicintai yaitu Allah dan Rasulnya, shg kesakitan/penderitaan adalah kenikmatan krn sbg pembuktian, kesakitan bukanlah upaya melalaikan hati atau tujuan tetapi suatu kenikmatan dlm kesadaran

Dua rasa yg membingkai nafas shg nafas selalu dimanfaatkan menjadi nafas keimanan, amal sholeh dan nafas saling mengajak pada kebaikan.

Lailahaillaulah, muhammadarasulullah...


Sent from BlackBerry® on 3

Sabtu, 13 Agustus 2011

Q&A

KENAPA AKU DIUJI ??

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Ankabut : 2-3Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi ?Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YG AKU INGINKAN ??

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 216"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui

" KENAPA UJIAN SEBERAT INI ??

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 286"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

" KENAPA FRUSTASI ???

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Imran : 139"Jaganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang2 yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang2 yg beriman

" BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ???

QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 45"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk"Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata 

APA YANG AKU DAPAT  ???

QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 111"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang2 mu'min, diri, harta mereka dengan memberikan jannah utk mereka...

" KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ???

QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 129"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal

" AKU TAK SANGGUP !!!!

QURAN MENJAWAB :Qs. Yusuf : 12"....dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir:)
Sent from BlackBerry® on 3

Jumat, 12 Agustus 2011

# tujuh golongan


Rasulullah saw bersabda: ” Tujuh orang yang akan dilindungi Allah dalam naungan-Nya yaitu: Imam (pemimpin) yang adil, pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah pada Allah, orang yang hatinya selalu terikat pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula, seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata ‘Aku takut kepada Allah’, orang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya, dan seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya.” (HR. Bukhari Muslim)

Rabu, 10 Agustus 2011

# gratifikasi -republika

Hikmah: Mencegah Korupsi

Oleh Yuyu Yuhannah***

 

Praktik korupsi atau mengam bil harta yang bukan haknya telah menjadi hal lumrah di negeri ini. Korupsi dianggap hal yang biasa dikerjakan oleh seseorang yang memiliki kedudukan atau jabatan. Korupsi bak bahaya laten yang sukar sekali diberantas. Mati satu tumbuh seribu. Beragam jalan dikembangkan untuk memberantasnya, tetapi beragam cara pula para koruptor melakukan korupsi.

 

Rasulullah pernah bersabda: "Setiap tubuh yang berkembang dari yang haram, maka neraka lebih utama baginya," (HR Ahmad). Uang atau harta yang berasal dari korupsi tak akan memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi kehidupan para pelaku korupsi itu. Malah sebaliknya, segala amal dan ibadah yang berbasis dari pemanfaatan harta hasil korupsi itu sungguh tak akan diterima oleh Allah karena Nabi juga bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Thaayyib (baik), tidak menerima (suatu amal) kecuali yang baik (halal)." (HR Muslim).

 

Dalam firman-Nya, Allah SWT melarang manusia memakan harta yang bukan haknya. "Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim supaya kamu dapat me makan sebagian dan pada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui." (Al-Baqarah [2]: 188).

 

Korupsi ternyata tak hanya kali ini saja terjadi, tetapi sudah belasan abad lamanya. Dalam surat Ali-Imran, kata "korupsi" disebut sebagai ghulul yang mengandung pengertian perbuatan yang mengkhianati sebuah amanat, seperti penyalahgunaan wewenang, pemanfaatan berbagai fasilitas yang ada untuk kepentingan pribadi dan kelompok, termasuk dalam kategori korupsi ini.

 

Istilah korupsi juga dideskripsikan dengan istilah al-shut yang berarti menjadi perantara dalam menerima imbalan antara seseorang dan penguasa untuk sebuah kepentingan tertentu (al-Jashash, Ahkam Al Quran, 1405 H), yang dikuatkan dengan begitu banyaknya rujukan dalam hadis Nabi Muhammad sendiri. Nabi Muhammad menerangkan perbuatan korupsi dalam bentuknya yang komprehensif, yakni berkaitan dengan berbagai jenis korupsi seperti penyuapan (risywah), penggelapan, gratifikasi, dan sebagainya.

 

Yang menarik adalah Nabi Muhammad pun telah mempunyai beberapa strategi untuk melakukan pemberantasan korupsi di masanya. Caranya adalah dengan melakukan pemeriksaan kepada para pejabat seusai melakukan tugas. Lebih lanjut ditegaskan bahwa Rasulullah tak akan melindungi, menutupi, atau menyembunyikan para pelaku korupsi sehingga akan berdampak pada minimalnya perilaku korupsi karena merasa tak dilindungi oleh penguasa.

 

Memang dihubungkan dalam konteks kekinian, di mana perilaku korupsi telah terpolarisasi dalam beragam bentuknya sehingga makin menyulitkan dalam upaya pemberantasannya. Namun, bukan berarti masalah korupsi ini tak bisa dituntaskan. Kuncinya adalah kemauan dan penegakan hukum secara konsisten, transparan, dan tanpa pandang bulu menjadi instrumen penting negara jika ingin terbebas dari aktivitas korupsi dalam beragam bentuknya.(Repiblika Edisi Senin)

 

 

 

Teddy Bariadi

Ast Manager, Operation Planning & Controlling

Operasi LPG & Produk Gas - Pemasaran & Niaga, PERTAMINA

ph. 081111 9134

 

***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****

Minggu, 07 Agustus 2011

Bernafas -makna

Kita hanya menjalani hidup, setiap detik berlalu, setiap nafas berhembus, dan setiap waktu kita merasakan suatu rasa, semua nya di harapkan ada dalam tahapan besar, target rencana yg layak, sesuatu bagian dari cita cita hidup yg besar di masa yang akan datang, namun benarkah begitu?

Sesungguhnya makna hidup kita bukan ditentukan dari besarnya harapan atau 'tegang'nya kita memikirkannya, tetapi (insyaAllah) berdasarkan dari setiap detik kita menjalani nafas kita. Selalu bingkailah waktu kita dgn 3 makna waktu, iman, amal dan saling mengajak pada kebaikan.

Janganlah terlalu muluk pada target besar yg sdg di garap, orang orang di sekitar kita yg berhimpitan dalam KRL, teman teman kerja saat rapat, istri kita saat berdua, anak kita saat kita bermain adalah target2 real yg benar benar harus di bingkai dalam 3 makna waktu tadi. Sisanya kita bekerja dgn bidang kita sebaik mungkin.

Semoga Allah memberikan jalan dan kekuatan atas semua yg kita kerjakan shg Allah suatu saat melihat bahwa amalan kita adalah amalan yang diizinkan atas ridho nya utk menyelematkan kita, amiin

Bernafas -Tujuan

Kita hanya menjalani hidup, setiap detik berlalu, setiap nafas berhembus, dan setiap waktu kita merasakan suatu rasa, semua nya di harapkan ada dalam tahapan besar, target rencana yg layak, sesuatu bagian dari cita cita hidup yg besar di masa yang akan datang, namun benarkah begitu?

Sesungguhnya makna hidup kita bukan ditentukan dari besarnya harapan atau 'tegang'nya kita memikirkannya, tetapi (insyaAllah) berdasarkan dari setiap detik kita menjalani nafas kita. Selalu bingkailah waktu kita dgn 3 makna waktu, iman, amal dan saling mengajak pada kebaikan.

Janganlah terlalu muluk pada target besar yg sdg di garap, orang orang di sekitar kita yg berhimpitan dalam KRL, teman teman kerja saat rapat, istri kita saat berdua, anak kita saat kita bermain adalah target2 real yg benar benar harus di bingkai dalam 3 makna waktu tadi. Sisanya kita bekerja dgn bidang kita sebaik mungkin.

Semoga Allah memberikan jalan dan kekuatan atas semua yg kita kerjakan shg Allah suatu saat melihat bahwa amalan kita adalah amalan yang diizinkan atas ridho nya utk menyelematkan kita, amiin

Jumat, 05 Agustus 2011

Bernafas -detak

Seringkali dalam keheningan atau kesendirian atau bahkan dalam kesibukan kerja saat dikejar target, sesaat tercenung dalam ritme nafas sendiri, mendengarkan hembusan nafas sendiri, lalu berpikir apakah makna dari semua yang sedang dikerjakan? Apakah cukup berarti? Apakah nafas kita di "kejar" degup jantung yang ritme nya jauh lebih cepat? Kadang degup jantung kita adalah refleksi atas "kenginan duniawi" yang memburu kita, kadang sampai utk bernafas sesuatu yang melelah.

Sudah waktunya jantung mengikuti perintah nafas kita, nafas kita kita bingkai dalam ruang waktu dan keinginan yang hakiki yaitu: penyerahan diri, ihsan dengan bernafas dalam dzikir, sebagai refleksi keimanan. Sehingga waktu tdk membunuh kita.

Sehingga waktu bisa dijalani dalam kerangka 3 bentuk sikap, yaitu memanfaatkan waktu dalam keimanan, memanfaatkan waktu dalam amal sholeh dan saling mengajak pada kebaikan.

Aturlah nafas hidup kita dalam tiga bingkai target di atas.

Demi waktu, semoga kita bukanlah golongan yg merugi, sebagaimana disebut dalam surat Al Asri

Amiin

Senin, 01 Agustus 2011

Bernafas -simple


Menjalani hidup atau meniti waktu dengan nafas yang lurus, khusyu, simple, sederhana, tdk terlalu muluk atau cita cita tinggi, yang penting fokus dan berkontribusi sebaik baiknya bagi lingkungan dan pekerjaan yg sdg di garap.

Fokus pada "iman" dan "amalan sholeh", mengingat Allah diantara dua waktu sholat, serta saling mengajak pada kebaikan. Dan bekerja sebaik mungkin, sisanya bernafaslah dgn "biasa", bernafaslah dgn perasaan "biasa" dan berkeinginanlah sesuai ridho Allah.

Semoga hal tersebut merupakan bagian dari jalan yg orang orang yang diberi nikmat.

Amiin
Sent from BlackBerry® on 3

# dermawan

"Maafkanlah kesalahan orang yang murah hati (dermawan). Sesungguhnya Allah menuntun tangannya jika dia terpeleset (jatuh). Seorang pemurah hati dekat kepada Allah, dekat kepada manusia dan dekat kepada surga. Seorang yang bodoh tapi murah hati (dermawan) lebih disukai Allah daripada seorang alim (tekun beribadah) tapi kikir".(HR. Ath-Thabrani)

Sent from BlackBerry® on 3

Sabtu, 23 Juli 2011

Bernafas -diantara 2 waktu sholat


Amalan pertama yang akan di hisab adalah amalan sholat. Jika sholat nya baik maka seluruh amalan lain akan baik, jika hisab amalan sholatnya buruk maka amalan lain hasil hisabnya juga akan buruk. Pertanyaan selanjutnya adalah mungkinkah sholat yang baik dihasilkan dari seseorang yang prilaku sehari seharinya berlaku tidak baik?

Gambaran hasil hisab di atas adalah suatu "kemungkinan yg pasti atas efek suatu sebab", jika seseorang ingin memiliki kualitas sholat yang khusyu, kualitas "penyerahan diri seorang hamba" dalam ibadah yang baik, maka janganlah hidup diantara 2 waktu sholat dgn membicarakan orang, janganlah hidup dgn menyianyiakan waktu, janganlah membuang waktu tanpa amal sholeh dan iman, janganlah menyakiti orang lain, janganlah "lupa" akan kehambaannya, janganlah menerima gratifikasi dan banyak lagi hal hal yang apabila dikerjakan itu adalah suatu amalan sholeh yg dapat meningkatkan kualitas sholat kita dari waktu ke waktu.

Pada gilirannya kelak semoga sholat kita adalah bagian dari puncak ibadah harian kita, dalam membuktikan kehambaan kita, sedangkan "waktu bernafas" diantara 2 waktu sholat adalah upaya menjaga kualitas "puncak ibadah" kita.

Pantaslah seorang "muallaf" di zaman Rasul meminta kepada Muhammad, utk diajarkan sholat pada awal keislamannya, karena sholat adalah tujuan amalan hidup sebagai bagian utama dari amal sholeh.

Semoga kita dimasukan kedalam golongan dengan hasil hisaban sholat yang baik sehingga mendapat keselamatan hidup setelah hari "perhitungan". Amiin

Kamis, 21 Juli 2011

# 4 cara syetan -khotbah jumat

Syetan menggoda manusia dengan 4 cara: (berdasarkan ibnu katsir)

1. Menggoda dari depan. Menanamkan bahwa kehidupan akhirat itu tdk ada. An naml ayat empat. ...yang tdk percaya kehidupan akhirat, perbuatab buruk dijadikan indah sehingga bergelimang dalam kesesatan...

2. Menggoda dari sebelah kanan. Syariat di sesatkan. Agama hanya diperlukan sbg ritual saja.

3. Menggoda dr belakang rasa terlalu cinta dunia, takut miskin, takut tdk punya jabatan shg sering menghalalkan cara.

4. Merangsang manusia utk berbuat maksiat.

Kamis, 14 Juli 2011

Bersikap -cerita tentang nyamuk

Suatu pelajaran di temukan ketika menjalani sholat sunnat bada maghrib (ditengah permohonan ingin mendapat petunjukMu,keimanan, "penyerahan diri", serta kesadaran bahwa hidup adalah utk ibadah).

Ketika tahiyat akhir (dimana hidup fokus akan tujuan yg sebenarnya penyerahan diri dalam ihsannya ibadah), maka berterbanganlah nyamuk di atas pangkuan tangan, seiring lafadz "lailahailaulah" dalam tahiyat akhir. Terbetik niat utk menepuk nyamuk tersebut shg dapat meneruskan sholat tanpa gangguan. Terbetik niat utk sebentar mengalihkan "tujuan" pada kesenangan atau "target" sementara dalam hidup, yaitu membunuh nyamuk.

Namun dari situ terpetik pelajaran bahwa banyak hal dalam hidup ditemukan "target-target sementara" yang kurang bermakna dan bukan tujuan sebenarnya. Namun justru dari hal tersebut banyak manusia disesatkan.

Semoga insan ini dapat mendapat pelajaran dan menjadi golongan yang termasuk diberi petunjuk utk lebih beriman kpd Allah sbgm "pelajaran nyamuk" dalam surat Al baqoroh ... Amin

Sent from BlackBerry® on 3

Sabtu, 25 Juni 2011

puisi persembahan untuk istri


Lelaki suami- puisi persembahan buat ibu

Aku hanyalah seorang lelaki
Yang berharap pergi pagi dalam keadaan siap kerja
Pulang dalam keadaan siap istirahat diatas ranjang rata dan nyenyak tertidur

Aku hanyalah seorang lelaki
Yang meminta ditemani dalam menjaga anak anak supaya mrk bisa berdiri
Pergi ke sekolah dan pulang kembali ke rumah utk mengerjakan PR

Aku hanyalah seorang lelaki
Yang membutuhkan waktu untuk diskusi, mengadu dan berbangga diri dalam setiap percakapan malam menjelang tidur

Tapi... aku adalah seorang ayah
Bila tangan istri selalu dipegang dan dielus lembut walau ketika sedang menyetir kendaraan

Aku adalah seorang ayah
Bila setiap menjelang adzan meminta permisi utk pergi berjamaah di mesjid dan pulang utk sholat sunat di rumah

Dan akhirnya... aku adalah seorang ayah
Yang apabila dalam hisaban di akhirat kelak, langkah kaki ke neraka tdk diridhoi Allah, karena permohonan anak, istri yang ternyata msh mencintai seorang lelaki sebagai suaminya dan ayahnya

Maja -06/2011

Senin, 13 Juni 2011

Bernafas -untaian waktu

Dalam perjalanan waktu ternyata terdapat titik titik makna dimana titik tersebut adalah tujuan utk 'menjalani keridhoan Allah', titik dimana kita menuju kesana dengan upaya (yg dilandasi rasa ihsan, rasa 'perjuangan', rasa 'penyerahan diri' dan rasa 'kehambaan') sehingga pada titik tersebut terasa mencapai satu langkah /satu upaya krn mencintai tuhanNya.

Amalan amalan buruk ternyata membuat pintu 'level rahmat' tdk terbuka, suatu upaya utk menghindari keburukan, adalah suatu upaya mendekat diri kepada Allah, yang berdasarkan pengalaman akan 'dibayar' Allah dengan 'petunjuk' ataupun rahmat ataupun nikmat lain, apakah dalam bentuk kesadaran, pemahaman baru ataupun lainnya. Sejalan dgn hal tsb, suatu amalan baik karena menghindari keburukan, juga akan 'dibayar' Allah sehingga kita makin 'dekat' makin dicintai dan makin diberi petunjuk.

Semoga setiap untaian waktu adalah upaya kebaikan sehingga Allah berkendak memasukan kita dalam golongan orang yg diberi nikmat /petunjukNya. Amiin


Sent from BlackBerry® on 3

Rabu, 04 Mei 2011

Perkembangan Pemahaman Hidup

Ini hanyalah sebuah cerita perjalanan hidup seorang manusia bernama **, semoga mendatangkan manfaat bagi ybs tiap kali membacanya shg tdk menjadi mundur kembali dari pemahaman dan pencapaian kecintaannya kepada Allah. Cerita ini bisa saja tdk berurutan karena ditulis seingatnya pada saat ini, 4 mei 2011 - dalam pesawat jakarta makassar

Dimulai dengan pertanyaan utk apa makna hidup ketika dinas ke meksiko bersama teman teman kerja. Dipahami saat itu adalah utk mengingat Allah dlm setiap tegukan air putih atau dalam setiap pelukan thd anak atau istri berharap selamat di kehidupan masa mendatang.

Lalu mendalami aspek dalam kalimat dzikir dimana Allahuakbar, subhanaulah dan alhamdulillah adalah makna yg harus tercermin dalam langkah hidup.

Selanjutnya adalah memahami makna ke illahan bahwa Allah adalah tuhan dan muhammad adalah utusannya. Hidup adalah mewarnai setiap gerakan dengan makna penghambaan kepada illahnya. Mengillahkan dan menghambakan saat bersamaan.

Mulai belajar untuk membersihkan diri sejak september 2010, thd harta yg dimakan serta memilih dari sumber yg didapat.

Berangkat haji, adalah waktu dimana mendalami makna hidup, khususnya tentang ketaqwaan dan pengekangan hawa nafsu.

Pulang berhaji merasakan bahwa pengillahan, penghambaan dan lainnya akan lebih terjaga dan tertata apabila dibalut dengan Ihsan. Dengan ihsan sholat ternyata bisa dilaksanakan dengan lebih khusyu dan 'manis'

Mendapati bahwa setiap masalah atau musibah yg menimpa, misalnya kecemasan yang terus menerus adalah bagian dari kebaikan dari Allah karena hal tersebut adalah penggugur dosa dan meninggikan derajat manusia. Menemukan surat Annas adalah surat yg dapat mengobati kecemasan akibat bisikan syetan yg menunggu nunggu.

Mendapati bahwa sholat ternyata adalah solusi hidup. Sholat berisi jeritan doa dan pengagungan kepada Allah yg sdh sepantasnya dapat mewarnai sikap dan langkah serta rasa dalam hidup. Memulai hidup diantara 2 waktu sholat.

Menyadari dan meng azzamkan ingin dicintai Allah tidak hanya mencintai Allah, dengan cara menjalankan ibadah sholat sunnah, mulai yg muakad dan sholat lail.

Menyadari bahwa rasa dicintai Allah (dalam kekhusuan ihsan dan dzikir) merupakan modal dalam menjalani hidup. Serta berniat untuk menggali faktor atau upaya lain shg dapat lebih lagi dicintai Allah, yaitu dgn membaca dan mentadaburi Al Quran setiap hari serta selalu berupaya menuntut ilmu, menghindari ghibah dan mengajak pada kebaikan. Sekali lagi dengan nafas INGIN DICINTAI ALLAH dalam rasa IHSAN dan DZIKIR.

contohnya adalah merasakan 'manis'nya mengembalikan uang gratifikasi krn ingin dicintai Allah, selalu bersikap lembut terhadap istri, memberikan tauladan yg baik kepada anak, karaoke melalaikan hati dan 'menakutkan' apabila dikerjakan Allah tdk suka, memilih pekerjaan kantor dan konsisten bekerja keras bukan berdasarkan mood tapi berdasarkan mana yg dicintai Allah, nerkomunikasi tanpa ghibah, selalu meringankan beban Suadaranya dan orang lain dgn harapan akan diringankan beban di hari akhir nanti, dll

semoga Allah menunjuki hambanya hingga dapat dimasukan kedalam orang2 yg mendapat petunjuk dan khusnul khotimah. Amin.






Sent from my iPhone

Jumat, 01 April 2011

musibah

Hari ini seorang ustadz di mesjid salemba setelah sholat shubuh menyampaikan sebuah hadist, yg kira kira isinya sbb:
Apabila seorang yg beriman ditimpa musibah berupa: penyakit berkepanjangan /kronis, penyakit krn ditimpa kesedihan, penyakit kejiwaan berupa kecemasan akan sesuatu, maka apabila ia bersabar (juga dalam kesederhanaan-ref hadist lainnya), maka musibah tersebut merupakan penghapus atas Dosa-dosanya serta akan diangkat Derajat nya.

Semoga Allah menetapkan hamba dalam kesederhanaan dan kesabaran, la haola quwata ila billah...
Astagfirullah al adzim...
Sent from BlackBerry® on 3
sumber: 
Hadis2 muttafaq alaih bag munakahat dan muamalat
Oleh
Kh ahmad mudjab mahali
Ahmad rodli hasbullah
Terbitan Kencana

persiapan harian

Setelah kita selalu berusaha ihsan dalam setiap 'tarikan kesadaran' kita dalam berjalannya waktu, maka 'ukurlah' hal tsb apakah berjalan selama kita bernafas di hari itu.

Untuk menjaga hal tersebut, maka beberapa upaya yg bisa diupayakan, berdasarkan pengalaman, sehingga hal tsb dapat selalu terjaga antara lain:

1. Makanlah secukupnya jangan berlebihan. Tdk ada makan 'besar', hanya siang, pada waktu yg lain cukup kue saja. Hal tsb lebih menjaga "kualitas" istirahat dan kualitas kesadaran. Sholat malam juga lebih mudah.

2. Berkatalah dan ber sms lah setelah berpikir, baik berkata pada keluarga/anak istri, rekan kerja maupun dlm berbicara formal (misalnya dalam rapat). Berhati hatilah dalam memilih forum atau teman.

3. Jangan isi waktu dengan hal yg melalaikan hati, misalnya nonton film, tv, music, pandangan bisa menyerempet pada 'keinginan yg nyeleneh'.

4. Upayakan selalu utk sholat 5 waktu dengan berjamah di mesjid besar. Hal tersebut lebih menguntungkan karena lebih khusyu.

5. Mulailah hari dengan sholat tahajud dan membaca alquran. Sebagai 'jeritan' permohonan utk keselamatan kita dan kepasrahan.

6. Selalu sempatkan bersedekah setiap hari walaupun itu hanya 'nasehat' ataupu senyuman. Syukur2 berupa harta atau solusi bagi yg sedang kesulitan.

Semoga jalan atau langkah tsb apabila dijalankan secara konsisten akan mendatangkan makna dalam hidup kita. Dan membawa pada akhir yang khusnul khotimah.

Amiiin

Rabu, 30 Maret 2011

# Luqman al hakim

Luqman al Hakim, hakim pada masa bani israil, asalnya adalah budak hitam dr habasyah /etiopia pada zaman nabi daud.

....luqman menjawab ttg kedudukan yg di dapatnya:
1. Aku menundukan mata ku
2. Aku menjaga lisanku
3. Aku berlaku iffah dalam hal makananku (selalu makan yang halal)
4. Aku menjaga kemaluanku
5. Aku memenuhi janjiku

6. Aku memuliakan tamuku
7. Aku menjaga hubunganku dengan tetanggaku

8. Aku tinggalkan yang tidak berguna bagiku.

Laksanakanlah ke delapan hal tsb dengan penuh ikhsan dalam jiwa keimanan. Semoga Allah memberikan waktu dan kesempatan dalam petunjukNya atas pelaksanaan hal tsb.
Amiiin


Sent from my iPhone